Hidayah bagi yang menghormati Puasa
Dikisahkan, dahulu ada seorang Lelaki Majusi (penyembah
api) yang mengajak anaknya belanja ke pasar dan ketika itu adalah Bulan
Ramadhan yang mana orang-orang Islam sedang menjalankan ibadah puasa.
Di sela kesibukan bapaknya, si anak majusi itu makan di tengah
hiruk pikuknya orang-orang yang sedang melakukan jual beli. Makan di siang hari
bagi anak majusi adalah hal biasa, tapi tidak demikian bagi bapaknya, karena
yang seperti itu dianggap tidak menghormati orang yang sedang berpuasa.
Lelaki Majusi yang melihat anaknya makan di tengah pasar
lalu menghalaunya dan memarahi anaknya, agar anaknya menghentikan makannya
untuk menghormat orang
yang sedang berpuasa.
Beberapa hari kemudian dikabarkan, lelaki Majusi itu mati,
lalu di malam harinya ada seorang ulama yang bermimpi melihat lelaki Majusi itu
berada didalam surga, dan ketika ditanyakan perihalnya, lelaki Majusi itu
menjawab "saya telah mendapatkan hidayah sebelum kematianku, dan dengan
hidayah itu saya ditempatkan oleh Allah di surga-Nya."
Kalau menghormati orang yang berpuasa saja mendapatkan
hidayah sehingga diganjar masuk surga, tentu yang menjalankan puasa akan
mendapatkan yang lebih dari itu.
Allah berfirman dalam Hadits Qudsi "Sesungguhnya puasa
itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya". sebagaimana Hadits
berikut;
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ
ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Artinya:
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda, Bahwa Allah SWT. berfirman, ‘Seluruh
ibadah anak Adam untuk dirinya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku
dan Aku sendiri yang akan membalasnya. (HR Bukhari dan Muslim). (Gus Imron)
Posting Komentar untuk "Hidayah bagi yang menghormati Puasa"