Siswa SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu Pelajari Kearifan Lokal Wayang Kulit di Umah Wayang Kemukusan
Purbalingga – Dalam upaya memperkuat profil pelajar dengan
nilai-nilai Pancasila dan mengenalkan kearifan lokal, SMP Negeri 4 Satu Atap
Karangjambu, Purbalingga, Jawa Tengah, melaksanakan Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5) dengan tema kearifan lokal pada hari Jumat, 23 Februari
2024. Kegiatan ini bertempat di Umah Wayang Kemukusan, Desa Selakambang,
Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga.
Kegiatan P5 ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 8 SMP
Negeri 4 Satu Atap Karangjambu. Para siswa didampingi oleh guru-guru dan staf
sekolah.
Tujuan dari kegiatan P5 ini adalah untuk mengenalkan siswa
kepada kearifan lokal wayang kulit dan menumbuhkan kecintaan mereka terhadap
budaya Indonesia.
Kegiatan P5 ini diawali dengan pengenalan sejarah wayang
kulit oleh Bapak Kusno, seorang pemrakarsa umah wayang kemukusan di desa
selakambang, Purbalingga. Beliau menjelaskan tentang asal-usul wayang kulit,
jenis-jenis wayang kulit, dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita wayang
kulit.
Setelah pengenalan sejarah wayang kulit, para siswa diajak
untuk melihat berbagai jenis wayang kulit yang ada di Umah Wayang Kemukusan.
Para siswa juga diajarkan cara memainkan wayang kulit dan gamelan oleh Mas
Sulung, seorang seniman wayang kulit muda dari Purbalingga.
Kepala Sekolah Nokman Riyanto, S.Pd.Si., M.Pd., yang turut
hadir dalam acara ini, menyatakan pentingnya memperkenalkan kearifan lokal
kepada generasi muda.
"Kearifan lokal adalah bagian tak terpisahkan dari
identitas kita sebagai bangsa. Melalui proyek P5 ini, kami berupaya tidak hanya
memperkuat nilai-nilai Pancasila tetapi juga mengenalkan kekayaan budaya lokal
kepada para siswa," ujarnya.
Para siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan P5 ini.
Mereka senang bisa belajar tentang wayang kulit dan mencoba memainkan wayang
kulit dan gamelan.
Selama acara, para siswa diajak untuk lebih mengenal
sejarah wayang, mulai dari asal-usulnya hingga peranannya dalam kehidupan
masyarakat Jawa. Mereka juga diberi kesempatan untuk berlatih menggunakan alat
musik gamelan, yang merupakan unsur penting dalam pertunjukan wayang tradisional.
"Mengenal dan memahami kearifan lokal seperti wayang
dan gamelan tidak hanya mengembangkan kreativitas siswa tetapi juga memperkaya
pemahaman mereka tentang budaya kita sendiri," ungkap Pak Kusno.
Acara "P5 Kearifan Lokal ke Umah Wayang Kemukusan" di Desa Selakambang menjadi momentum penting dalam upaya memperkokoh identitas budaya dan kebangsaan di tengah arus globalisasi. Diharapkan, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk memperkuat kesadaran akan pentingnya melestarikan warisan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa.
Kegiatan P5 di Umah Wayang Kemukusan ini berjalan dengan
lancar dan sukses. Para siswa mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman
baru tentang wayang kulit.
Posting Komentar untuk "Siswa SMP Negeri 4 Satu Atap Karangjambu Pelajari Kearifan Lokal Wayang Kulit di Umah Wayang Kemukusan"